Dalam dekade terakhir, lingkungan bisnis mengalami perubahan yang sangat dramatis. Globalisasi, liberalisasi, perdagangan, deregulasi, dan kemajuan teknologi informasi menciptakan realitas baru persaingan yang kian ketat. Tekanan-tekanan persaingan ini telah "memaksa" banyak organisasi untuk melakukan rightsizing, downsizing, delayering dan restructuring. Menghadapi berbagai perubahan tersebut, para pemimnpin perlu memikirkan kembali secara radikal cara mengelola sumber daya manusia dan institusinya (Kuhnert dalam Bass, 1994). Dengan jumlah karyawan lebih sedikit untuk menangani beban kerja yang semakin banyak, para pemimpin harus terus-menerus berupaya mengembangkan kapasitas dan kemampuan sumber daya manusianya, sejalan dengan berbagai perubahan aturan main (rules of the game) dalam industri dan persaingan yang terjadi secara cepat.
Implikasinya, muncul kebutuhan konsep kepemimpinan
"baru" untuk menghadapi perubahan lingkungan yang terus berlangsung,
dan untuk mengkapitalisasi aset perusahaan paling penting 3/4 sumber daya
manusia. Para pemimpin akan semakin dituntut untuk mempunyai kemampuan
mengembangkan secara berkesinambungan sumber daya manusia perusahaan sampai
mencapai tingkat potensi tertinggi mereka.
Menurut Asmarazisa (2016), kepemimpinan akan
berjalan dengan baik jika pemimpin dan karyawan memiliki kerja sama yang baik.
Dengan cara memiliki kesepakatan yang sama serta memiliki mekanisme dan
strategi yang diperlukan untuk sampai ke tujuan yang dicapai. Selain itu Ray
Smith seorang CEO Bell Atlantic memberikan suatu sambutan pada konferensi di
Universitas Princeton, dia mengatakan bahwa dia memiliki visi yang baru tentang
kepemimpinan tipe baru yang muncul di perusahaan Amerika Serikat (AS). Smith menyatakannya:
suatu dialog dan suatu ikatan intelektual yang sebenarnya dengan orang orang
yang menghasilkan barang dan kontrak sosial baru, suatu komitmen moral pada
karyawan kita bahwa kita akan menjadi partner mereka dalam mengalokasikan
sumber daya perusahaan dan merealisasikan visi perusahaan.
Apabila diamati dalam dunia politik negara kita pada
saat ini, dapat di lihat dari beberapa contoh pemimpin dengan berbagai macam
sifat, gaya dan perilakunya terhadap para pengikutnya. Misalnya, dalam era
reformasi ini kita tahu bahwa Amien Rais, Gus Dur dan Megawati merupakan salah
satu bentuk tokoh pemimpin. Dari observasi pada perilaku para pendukung
masing-masing pemimpin tersebut, bisa dilihat bahwa ada pendukung yang rela
berkorban hanya untuk pimpinannya tanpa mengharapkan imbalan untuk dirinya sendiri.
Sedangkan dipihak lain kita juga bisa melihat perilaku para pendukung yang
sekedar hanya melakukan apa yang diharapkan pemimpinnya dengan imbalan yang
setimpal. Secara sederhana hal tersebut dapat menggambarkan suatu perbedaan
antara pemimpin transformasional dan transaksional.
Kemudian, Relevansi ialah kata kunci baik untuk
organisasi, sebesar apa pun skalanya, dalam menghadapi masa depan. Center for
the Effective Organization University of Southern California (USC) mengatakan
bahwa tantangan bagi organisasi masa kini bukan lagi menjadi yang terbaik,
melainkan menjadi yang terbaik dalam berubah. Umur organisasi akan diprediksi
dari kemampuannya mengikuti perubahan dan melakukan perubahan relevan,
ketimbang sekadar menjadi yang terbaik di masa sekarang. Kita sudah melihat
Kodak, Nokia, atau Blackberry, yang pernah menjadi yang terbaik di bidangnya,
tetapi hancur karena gagal mengikuti perubahan.
Berdasarkan tantangan tersebut, organisasi
membutuhkan pemimpin yang tidak sekadar melek, tetapi fasih masa depan. Lebih
dari sekadar mampu membawa organisasi survive di masa depan, mereka harus mampu
membawa organisasi lebih kompetitif di masa depan. Inilah tantangan
kepemimpinan masa kini.
Hal tersebut yang membuat penulis tertarik untuk menuliskan secara garis besar kepemimpinan transformasional. Tulisan ini akan berisikan mengenai gaya kepemimpinan transformational dan kaitannya dengan trend kepemimpinan di masa depan.
Adapun rumusan masalah
dalam makalah ini adalah sebagai berikut.
- Bagaimana Konsep Dasar
Kepemimpinan Transformasional?
- Bagaimana Visi Pendidikan Abad 21 dalam Persfektif Ajaran Islam?
- Bagaimana Model Kepemimpinan Transformasional Lembaga Pendidikan yang Relevan dengan Visi Pendidikan Abad 21?
- Bagaimana Tindakan Kepemimpinan Transformasional di Lembaga Pendidikan Islam yang Relevan dengan Visi Pendidikan Abad 21?

Tidak ada komentar:
Posting Komentar