“ MEMIMPIN PERUBAHAN
ORGANISASI“
PENDAHULUAN
Perusahaan
atau organisasi tidak akan berubah dan tidak akan berjalan kearah yang dicita-citakan,
apabila para pemimpinnya sendiri, di bagian apapun, tidak berubah dan tidak tumbuh.
Sebuah organisasi tidak bisa tumbuh di luar sampai para pemimpinnya sendiri tumbuh di dalam. Hal ini sangat erat
kaitannya dengan perilaku pemimpin. Sebuah organisasi bagai organ tubuh, kepala
adalah pemimpin dan organ-organ lainnya adalah bawahannya. Kita tahu jika semua
kendali ada pada otak yang akan menggerakan tangan untuk meraba, hidung untuk
mencium, telinga untuk mendengar. Fungsi-fungsi organ tersebut akan berjalan
maksimal apabila otak bisa menggerakan dengan optimal.
Seorang
eksekutif dalam perusahaan senantiasa harus berpikir radikal dan berpandangan
jauh. Mengamati keadaan sekitar, masa depan dan arah perusahaan. Biarkan
orang-orang dalam kendali eksekutif bekerja sesuai jalannya pada masa sekarang.
jhon naisbitt, penulis megatrens, mengamati. "masa depan memiliki
kebiasaan menginvasi masa kini!" eksekutif yang memiliki persepsi untuk
merasakan realitas baru dan keberanian untuk mengubah perusahaan mereka akan
bertahan. mereka yang tidak akan menyebabkan perusahaan mereka mati.
Hal itu
membuat keadaan memaksa pemimpin untuk segera mengambil tindakan kedepan, tidak
hanya mengurusi masa kini. Meskipun seluruh anggota organisasi harus punya rasa
perubahan, tapi seorang pemimpin harus bertindak sebagai kepala dari
organ-organ dibawahnya.
TEORI
Ada beberapa pendekatan dalam memimpin sebuah perubahan, yaitu;
1.
Jangan Menolak
perlawanan
Menolak
resistensi hanya menciptakan lebih banyak perlawanan. Ketika orang-orang di tim Anda mempertanyakan
perubahan atau tampak pendiam tentang pendekatan baru, jangan buat mereka
merasa bahwa mereka salah: Terlalu sering, kami mengatakan hal-hal
seperti. "Mereka hanya tidak
mengerti" atau "Kereta pergi, dan kamu baik atau tidak atau
tidak." Resistensi staf kemudian cenderung
bergerak di bawah tanah di tempat yang tidak bisa dilihat atau dikelola. Tugas
Anda adalah memimpin organisasi melalui penolakan terhadap penerimaan dan
pencapaian dengan mengharapkan dan kemudian memasukkan perlawanan staf dalam
rencana Anda.
2.
Pendidikan
Program
pendidikan dan komunikasi paling tepat ketika Anda memperkirakan penolakan staf
didasarkan pada kurangnya pemahaman atau informasi yang tidak akurat tentang
proyek. Ini sangat penting jika Anda memerlukan
bantuan dari calon penentang dalam melaksanakan proyek.
3.
Partisipasi dan Keterlibatan
Pendekatan
kunci lain untuk mengatasi resistensi terhadap perubahan adalah dengan
mendaftarkan orang dalam proses merancang dan mengimplementasikan proyek baru.
Partisipasi memungkinkan orang waktu untuk bekerja melalui perlawanan mereka
sementara mereka memecahkan masalah dan memperbaiki proses.
4.
Fasilitas dan Dukungan
Pendekatannya
mencakup penyediaan pelatihan keterampilan baru. sesi yang difasilitasi untuk
mengungkap masalah spesifik dalam dukungan konsultan proses untuk tim. cuti
setelah periode yang sangat menuntut. dan dukungan emosional satu lawan satu
lagi. jika proses perubahan harus terjadi dengan cepat karena kelangsungan
hidup organisasi dipertaruhkan pendekatan ini mungkin terlalu memakan waktu
5.
Negosiasi
Kadang-kadang
pendekatan ini datang dalam bentuk perjanjian manajemen yang dinegosiasikan
yang menguraikan apa yang diharapkan dari para penentang potensial dengan
imbalan untuk pertimbangan lain. maka selama implementasi perjanjian ini dapat
digunakan untuk membantu mencegah perlawanan yang memungkinkan proyek untuk
tetap berada di jalur yang benar dalam semua pendekatan ini dapat menjadi cara
cepat untuk mengatasi sumber-sumber perlawanan utama
6.
Bicara terus terang
Akhirnya,
beberapa orang mungkin tidak mengikuti kepemimpinan Anda dalam membangun proses
siklus pendapatan yang lebih baik. mereka tidak bisa atau tidak akan berubah,
apa pun yang Anda lakukan. situasi Anda memerlukan perubahan cepat dan Anda
kehabisan waktu sekarang sehingga Anda perlu mengancam kehilangan pekerjaan
atau kehilangan promosi. jujur dan adil tetapi demi kebaikan organisasi memberi
tahu mereka bahwa akan ada konsekuensi serius bagi ketidakpatuhan mereka.
7.
Perubahan dimulai dengan anda
Tidak
mudah untuk menjadi pemimpin dalam organisasi layanan kesehatan saat ini.
banyak hal berubah dengan cepat. sebagai CFO Anda perlu membangun struktur yang
membantu staf Anda mengadopsi semua perubahan yang diperlukan untuk melindungi
keuangan organisasi Anda. pekerjaan ini membutuhkan eksekutif yang berani yang
mau memeriksa diri sendiri bahwa Anda harus cukup besar untuk menyadarinya.
jika Anda ingin memimpin orang lain, Anda mungkin perlu melakukan perubahan
pada diri sendiri terlebih dahulu. hasilnya adalah orang-orang akan melihat
Anda mengambil tanggung jawab dan tanggung jawab secara pribadi. tidak hanya
melalui posisi Anda dan akan mengikuti.
PEMBAHASAN
Dalam
perubahan banyak sekali yang akan dihadapi. Tidak hanya segi ekonomi, struktur
perusahaan, tetapi lebih dari itu tantangan dalam aspek emosional, spiritual,
dan intelektual. Pemimpin harus bisa menghadapi tekanan psikologis, tidak mudah
putus asa, bisa menggerakan orang lain dikala yang lain sedang dalam titik
terbawahnya. Karena sebuah perubahan akan membawa organisasi berpindah titik
koordinat tujuan. Maka segala sumber daya harus bisa dikerahkan untuk memenuhi
visi organisasi yang baru.
Perubahan memerlukan kepemimpinan yang kuat dari
segi otoritas yang dimiliki maupun dari segi kepribadian dan komitmen karena
memimpin perubahan dengan segala kompleksitas permasalahan dan hambatannya
memerlukan power, keyakinan, kepercayaan diri, dan keterlibatan diri yang
ekstra. Seorang pemimpin tidak boleh bersikap pasif terhadap tujuan-tujuan
organisasi, melainkan harus mengambil sikap aktif. Dengan begitu ia tidak akan
mudah patah oleh hambatan dan perlawanan. Ia justru akan bergairah menghadapi
tantangan perubahan yang dipandangnya sebagai batu ujian kepemimpinannya
Level kecerdasan pemimpin harus bisa melebihi yang
lainnya. Sebagai agen perubahan, aspek Pendidikan/kecerdasan perlu untuk
memilih dan memilah keputusan-keputusan yang akan diambil. Tidak hanya sekedar
menjunjung tinggi efektifitas organisasi, tetap juga masalah etis pada seluruh
stakeholders. Pandangan pemimpin harus kuat, visioner, dan menjadi titik tumpu
anggota lainnya agar tidak kehilangan kendali ditengah perjalanan.
Lebih spesifik untuk kepemimpinan di tengah dunia
yang berubah, adalah perilaku kepemimpinan yang berorientasi pengembangan,
yaitu kepemimpinan yang menghargai eksperimentasi, mengusahakan munculnya
gagasan-gagasan baru, dan menimbulkan serta melaksanakan perubahan. Pemimpin
demikian akan mendorong ditemukannya cara-cara baru untuk menyelesaikan urusan,
melahirkan pendekatan baru terhadap masalah, dan mendorong anggota untuk
memulai kegiatan baru. Begitulah, di tengah gencarnya perubahan lingkungan,
tanpa upaya perubahan organisasional yang tepat di bawah kepemimpinan yang
kuat, visioner, cerdas, dan berorientasi pengembangan, suatu organisasi akan
berjalan terseok, bahkan mungkin akan mati didera kuatnya arus perubahan.
Mengenai
perubahan setting fisik, bukti empirik menunjukkan bahwa memang tidak
sertamerta hal itu berdampak besar pada kinerja individu maupun organisasi
Meskipun demikian, setting fisik tertentu terbukti dapat membantu atau merintangi
karyawan-karyawan tertentu dalam berkinerja, sehingga dengan Pengaruh
Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi. Mengubahnya secara tepat kinerja
karyawan dan organisasi dapat ditingkatkan. Tata letak ruang kerja dan
peralatan serta desain interior yang dirancang dengan baik akan membantu
membangun suasana dan keefektifan kerja. Karyawan akan mudah saling
berkomunikasi dalam ruang kantor dengan desain terbuka, tanpa sekat-sekat dan
dinding. Kenyamanan untuk produktivitas kerja juga dipengaruhi oleh intensitas
pencahayaan, suhu ruangan, kebisingan, kebersihan, dekorasi maupun warna
dinding.
Akhirnya, bidang sasaran perubahan adalah sumberdaya
manusia, baik secara individual, kelompok maupun keseluruhan anggota
organisasi. Sebagai asset terpenting dan faktor kunci keberhasilan suatu
organisasi, sumberdaya manusia perlu mendapat perhatian dan pengelolaan lebih
khusus. Perubahan sumberdaya manusia bisa terjadi meliputi penggantian orang
(turnover), mutasi, promosi, demosi; perubahan sikap, motivasi, dan perilaku
kerja; peningkatan pengetahuan dan keterampilan kerja; dan perubahan
nilai-nilai budaya organisasional yang menjadi dasar acuan perilaku segenap
anggota organisasi.
KESIMPULAN
Perubahan adalah titik tolak
organisasi untuk menjadi lebih baik. Dari segala aspek perlu disiapkan jika
organisasi menghendaki perubahan. Dalam sebuh organ, perlu kepala untuk
memerintah tangan, telinga dan kaki untuk bergerak. Sama halnya dengan organisasi
perlu pemimpin untuk dapat mengemudikan laju kapal ketempat tujuan. Bukan hanya
sekedar memberi arah dan bertanggung jawab lebih dari itu pemimpin haruslah
menjadi pusat kompas, pemegang titik koordinat tujuan perusahaan. Jangan sampai
ditengah perjalanan, anggota hilang kendali dan pemimpin lari dari masalah
bahkan mengorbankan anggotanya.
Perubahan merupakan proses yang
terjadi secara terus-menerus dalam pertumbuhan suatu organisasi. Disatu sisi
faktor eksternal yang mendorong terjadinya perubahan dan disisi yang lain
perubahan dirasakan sebagai suatu kebutuhan internal.Perubahan organisasi
bukanlah hal yang mudah dilakukan. Ada banyak kendala yang bisa menghadang
program-program perubahan,antara lain adalah: kendala-kendala sistem
keorganisasian dan kekuasaan, perbedaanperbedaan dalam orientasi fungsional dan
struktur organisasi yang mekanistik, kultur organisasi, norma kelompok,
pemikiran kelompok (group think) dan kendala-kendala individual, seperti
ketidaksiapan yang mengakibatkan rasa ketidakpastian, kekhawatiran dan
ketidakamanan.
REFERENSI
1. Modul Perkuliahan Mata Kuliah
Manajemen Perubahan, M Sandi Marta, S.E., M.M., Program studi Manajemen, UIN
Sunan Gunung Djati Bandung, 2020
2.
Setyaningsih. 2007. Pengaruh
Kepemimpinan dalam Perubahan Organisasi. Jurnal Ekonomi dan
Kewirausahaan Vol. 7, No. 2, diakses pada 15 Juli 2020
3.
Wibowo, 2005, Manajemen Perubahan,
PT Raja Grafindo Persada, Jakarta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar