REVIEW BUKU
Strategic
Management
: Concepts and Case
13th
Oleh
Muh. Arif Ma’ruf | 2220060111
Muhamadarifmaruf77@gmail.com
Program
Studio Pascasarjana Manajemen Pendidikan Islam
Universitas
Islam Negeri Sunan Gunung Djati Bandung
|
|
Judul Buku Penulis Penerbit ISBN Tebal Cetakan Pertama Kota Terbit |
: : : : : : : |
Strategic Management: Concepts and Case 13th/Manajemen Strategic : Konsep dan Kasus edisi ke-13 Fred R. David Pearson Education, Inc ISBN-13:
978-0-13-612098-8 ISBN-10:
0-13-612098-9 694 Halaman 2020 New Jersey :
Pearson Prentice Hall |
Bab 6 : Analisis
dan Pilihan Strategi
Di bab 6 ini berisikan tentang kerangka
kerja tiga tahap untuk memilih di antara strategi-strategi alternatif, bagaimana
mengembangkan Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE, dan QSPM, Pertimbangan
perilaku, politik, etika, dan tanggung jawab sosial yang penting dalam analisis
dan pemilihan strategi, peran intuisi dalam analisis dan pilihan strategi, peran
budaya organisasi dalam analisis dan pilihan strategis, kemudian terakhir
mengenai peran dewan direksi dalam memilih di antara strategi-strategi
alternatif.
Analisis dan pilihan strategi
sebagian besar melibatkan pengambilan keputusan subjektif berdasarkan informasi
objektif. Bab ini memperkenalkan konsep-konsep penting yang dapat membantu para
penyusun strategi untuk menghasilkan alternatif-alternatif yang layak, mengevaluasi
alternatif-alternatif tersebut, dan memilih suatu tindakan tertentu.
Diawali dengan studi kasus mengenai bagaimana
caranya melakukan hal yang luar biasa dalam ekonomi yang lemah. Bercerita
mengenai perusahaan apple yaitu Di tengah resesi dan para pesaing yang goyah,
Apple tetap berjalan dengan baik. Penjualan iPod, iPhone, dan laptop yang pesat
menghasilkan pendapatan dan keuntungan yang semakin tinggi setiap kuartal. CEO
legendaris Steve Jobs dan rekan-rekannya menerapkan rencana strategis yang
hebat. Apple tidak memiliki pabrik tetapi memiliki toko ritel. Apple terus
memukau dunia dengan produk-produk baru dan inovatifnya, menjadi salah satu
contoh terbaik perusahaan "penggerak pertama" dalam mengembangkan
produk baru.
1.
Pemilihan Strategi
Dalam pemilihan strategi, Fred R.
David membagi dalam 3 tahapan, yaitu Input, Penyesuaian/Pencocokan, dan
Pengambilan Keputusan Strategi (Input, Matching, Decision stage). Framework ini
dibuat berdasarkan alat-alat analisis lingkungan internal maupun lingkungan
eksternal. Dalam tiap tahapannya terdapat alat analisis tersendiri. Di tahap
Input memakai Matriks EFE, Matriks IFE, dan CPM yang sudah disajikan dalam Bab
3 dan 4. Informasi yang diperoleh dari ketiga matriks ini memberikan informasi
masukan dasar untuk matriks pencocokan dan matriks tahap keputusan. Dalam tahap
penyesuaian/pencocokan memakai Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG,
Matriks IE, dan Matriks Grand Strategy. Alat-alat ini mengandalkan informasi
yang diperoleh dari tahap input untuk mencocokkan peluang dan ancaman eksternal
dengan kekuatan dan kelemahan internal. Terakhir tahap pengambilan keputusan
memakai QSPM. Selain strategi pemeringkatan untuk mencapai daftar prioritas,
hanya ada satu teknik analisis dalam literatur yang dirancang untuk menentukan
daya tarik relatif dari tindakan alternatif yang layak. Teknik ini adalah
Matriks Perencanaan Strategis Kuantitatif (QSPM), yang terdiri dari Tahap 3
dari kerangka kerja analisis perumusan strategi. Teknik ini secara obyektif
menunjukkan strategi alternatif mana yang terbaik.
2.
Aspek Budaya dan Politik dalam Pemilihan Strategi
Semua organisasi memiliki budaya.
Budaya mencakup seperangkat nilai bersama, kepercayaan, sikap, kebiasaan,
norma, kepribadian, pahlawan, dan pahlawan wanita yang menggambarkan sebuah
perusahaan. Budaya adalah cara unik sebuah organisasi dalam menjalankan bisnis.
Ini adalah dimensi manusiawi yang menciptakan solidaritas dan makna, dan
mengilhami komitmen dan produktivitas dalam sebuah organisasi ketika perubahan
strategi dilakukan. Budaya perusahaan dapat menjadi antagonis terhadap strategi
baru, dan hasil dari antagonisme tersebut dapat berupa kebingungan dan
kekacauan. Strategi yang membutuhkan lebih sedikit perubahan budaya mungkin
lebih menarik karena perubahan yang ekstensif dapat memakan banyak waktu dan usaha.
Dari
segi politik, Semua organisasi bersifat politis. Kecuali jika dikelola dengan
baik, manuver politik akan menghabiskan waktu yang berharga, merongrong tujuan
organisasi, mengalihkan energi manusia, dan mengakibatkan hilangnya beberapa
karyawan yang berharga. Terkadang bias politik dan preferensi pribadi terlalu
melekat dalam keputusan pilihan strategi. Politik internal mempengaruhi pilihan
strategi di semua organisasi. Hirarki komando dalam sebuah organisasi,
dikombinasikan dengan aspirasi karir orang-orang yang berbeda dan kebutuhan
untuk mengalokasikan sumber daya yang langka, menjamin terbentuknya koalisi
individu yang berusaha untuk mengurus diri mereka sendiri terlebih dahulu dan
organisasi di urutan kedua, ketiga, atau keempat. Koalisi individu sering kali
terbentuk di sekitar isu-isu strategi utama yang dihadapi perusahaan. Tanggung
jawab utama para ahli strategi adalah memandu pengembangan koalisi, memelihara
konsep tim secara keseluruhan, dan mendapatkan dukungan dari individu dan
kelompok individu kunci.
Ada beberapa tugas dewan direksi
yaitu :
1.
Pengendalian Dan Pengawasan Terhadap Manajemen
2.
Kepatuhan Terhadap Ketentuan
3.
Pertimbangan Kepentingan Pemegang Kepentingan
4.
Memajukan Hak-Hak Pemegang Saham
Kesimpulan
Inti dari perumusan
strategi adalah penilaian apakah sebuah organisasi melakukan hal yang benar dan
bagaimana organisasi tersebut dapat menjadi lebih efektif dalam apa yang
dilakukannya. Setiap organisasi harus waspada agar tidak menjadi tawanan
strateginya sendiri, karena bahkan strategi terbaik pun cepat atau lambat akan
menjadi usang. Penilaian ulang strategi secara teratur membantu manajemen
menghindari rasa puas diri. Tujuan dan strategi harus dikembangkan dan
dikoordinasikan secara sadar dan tidak hanya berkembang dari keputusan
operasional sehari-hari.
Sebuah organisasi yang
tidak memiliki arah dan strategi yang koheren akan mengalami kehancuran. Ketika
sebuah organisasi tidak tahu ke mana mereka ingin pergi, biasanya organisasi
tersebut akan berakhir di suatu tempat yang tidak mereka inginkan. Setiap organisasi
perlu secara sadar menetapkan dan mengkomunikasikan tujuan dan strategi yang
jelas. Alat-alat dan konsep perumusan strategi modern dijelaskan dalam bab ini
dan diintegrasikan ke dalam kerangka kerja tiga tahap yang praktis. Alat-alat
seperti Matriks SWOT, Matriks SPACE, Matriks BCG, Matriks IE, dan QSPM dapat
secara signifikan meningkatkan kualitas perumusan strategi.
Kesan terhadap Gaya Penulisan dan
Alur
Uraian diatas adalah
inti dari bab 6, secara garis besar gaya penulisan dan alur memiliki ciri
khusus yaitu dimulai dengan studi kasus kemudian menguraikan hasil temuan
penulis beserta metodenya. Kemudian pemilahan antar topik sangat nyaman dilihat
meskipun banyak berupa data kuantitatif. Disajikannya model-model atau
framework tidak hanya berupa narasi, hal ini sangat membantu para pembaca dalam
memahami maksud penulis. Setelah membahas point perpointnya penulis
menyimpulkan sehingga pembaca bisa mereview uraian yang telah disajikan. Dalam
hal referensi, begitu kuat dan banyak sehingga memberikan penguatan terhadap
uraian yang telah disajikan.
Kemudian, yang sangat
menarik dari bab ini dan mungkin di bab-bab yang lainnya adalah disajikannya intruksi
pembelajaran untuk kita belajar bagaimana pengimplementasian manajemen
strategic yang telah diuraian di bab 6. Hal ini bisa menjadi penguatan untuk
kita selaku pembaca dengan mencoba melakukan intruksi dari penulis sehingga
kita memahami secara konsep dan memahami secara praktis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar